Payudara pria tidak selamanya rata. Payudara bisa membesar seperti yang
wanita miliki. Hal ini diakibatkan oleh sebuah kondisi yang disebut
dengan istilah ginekomastia. Tentunya, kondisi ini akan menyebabkan kaum
pria depresi. Sebab, hal ini tidak bisa disembunyikan dan akan
menganggu kehidupan serta penampilan mereka.
Deskripsi
Ginekomastia atau Gynecomastia merupakan suatu kondisi di mana
payudara laki-laki membesar seperti perempuan. Hal ini disebabkan oleh
membengkaknya jaringan pada payudara akibat ketidakseimbangan hormon
estrogen dan testosteron. Apabila seorang pria memiliki hormon estrogen
yang lebih tinggi daripada hormon testosteron maka berisiko mengalami
ginekomastia.
Umumnya, pria akan mengalami nyeri pada dada dan lama kelamaan ukuran payudara akan membesar. Kelainan ini biasanya hanya mempengaruhi satu bagian payudara. Namun, Anda juga mungkin mengalami hal ini di kedua payudara Anda. Semua pria dapat mengalami hal ini di setiap masa dalam hidupnya. Berikut penjelasannya:
1. Bayi
Umumnya, pria akan mengalami nyeri pada dada dan lama kelamaan ukuran payudara akan membesar. Kelainan ini biasanya hanya mempengaruhi satu bagian payudara. Namun, Anda juga mungkin mengalami hal ini di kedua payudara Anda. Semua pria dapat mengalami hal ini di setiap masa dalam hidupnya. Berikut penjelasannya:
1. Bayi
Bayi laki-laki yang baru dilahirkan
bisa langsung memiliki payudara besar. Hal ini disebabkan oleh adanya
efek estrogen dari ibunya. Namun, umumnya, jaringan payudara yang
bengkak akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga
minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga payudara akan terus membengkak
dan harus mendapatkan perawatan.
2. Praremaja
2. Praremaja
Biasanya,
ginekomastia terjadi akibat adanya tumor yang memproduksi estrogen. Hal
ini menyebabkan timbulnya tunas pada payudara yang dapat bertahan hingga
dua tahun. Namun, hal ini cenderung akan sembuh dengan sendirinya.
3. Remaja
3. Remaja
Pada
kaum remaja, ginekomastia terjadi akibat adanya perubahan hormon
pubertas, biasanya selama awal hingga pertengahan dari masa pubertas.
Namun, hal ini biasanya akan pulih dengan sendirinya, kurang lebih enam
bulan hingga dua tahun.
4. Dewasa
4. Dewasa
Prevalensi puncak dari
ginekomastia adalah pada usia 50 tahun dan 80 tahun. Setidaknya satu
dari empat pria dapat mengalami ginekomastia selama waktu itu. Biasanya,
hal ini muncul akibat beberapa kondisi, seperti kanker hati atau
paru-paru, sirosis hati, tiroid yang terlalu aktif, masalah hormon,
seperti kanker dari kelenjar pituitary, kelenjar adrenal, atau testis.
Gejala
Berikut beberapa tanda dan gejala yang biasanya dialami oleh pria yang mengalami ginekomastia:
*) Payudara terasa nyeri*) Payudara membengkak, khususnya jaringan kelenjar, ukuran payudara menjadi lebih besar
*) Muncul tunas pada payudara
*) Payudara mengeluarkan cairan
Penyebab
Ginekomastia
terjadi akibat jumlah hormon testosteron lebih rendah dibandingkan
dengan hormon estrogen. Ada beberapa hal yang dianggap dapat menganggu
keseimbangan hormon pria dan memicu terjadinya ginekomastia, seperti:
1. Perubahan hormon alami
1. Perubahan hormon alami
Hormon
testosteron dan hormon estrogen berfungsi untuk mengontrol perkembangan
sekaligus memelihara karakteristik dan sifat dari pria maupun wanita.
Misalnya, testosteron yang dimiliki pria akan mengontrol massa otot dan
menumbuhkan rambut di tubuh. Sedangkan, estrogen yang dimiliki oleh
wanita akan mengontrol pertumbuhan payudara. Banyak orang yang
menganggap bahwa hormon estrogen hanya dimiliki oleh perempuan. Hal itu
salah. Ternyata, tubuh pria juga memproduksi jenis hormon itu, walaupun
hanya dalam jumlah yang kecil. Namun, kadar hormon estrogen pada pria
juga dapat terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kadar hormon
testosteron. Hal inilah yang menyebabkan ginekomastia.
2. Obat-obatan
2. Obat-obatan
Sejumlah jenis obat dapat menyebabkan ginekomastia, seperti:
*) Anti-androgen, seperti flutamide, finasteride (Proscar) dan spironolactone (Aldactone)
Jenis obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker dan beberapa kondisi lainnya. Namun, obat-obatan ini dapat memicu terjadinya ginekomastia.
*) Obat AIDS
Pria yang positif mengalami HIV pasti akan melakukan pengobatan
seperti terapi antiretroviral (ART). Pengobatan itu memang dapat
menyembuhkan penyakit HIV yang Anda alami. Namun, hal itu juga dapat
menyebabkan payudara pria mengalami pembengkakan (ginekomastia).
*) Obat anti kecemasan, seperti diazepam (Valium)
*) Obat antibiotik
*) Obat maag, seperti cimetidine
*) Obat bisul, seperti cimetidine
*) Obat epilepsi, seperti phenytoin (Dilantin)
*) Obat jantung, seperti digoxin (Lanoxin) dan calcium channel blockers
*) Obat steroid anabolik atau androgen yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atletik
3. Narkoba dan alkohol
Alkohol dan beberapa jenis narkoba (amfetamin, ganja, heroin, metadon) dapat menyebabkan ginekomastia.
4. Kondisi kesehatan
4. Kondisi kesehatan
Ada
beberapa penyakit yang memiliki dampak pada kondisi kesehatan Anda di
mana hal itu akan mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti:
*) Hipogonadisme. Jika Anda mengalami hal ini, produksi testosteron normal dalam tubuh akan terganggu.
*) Hipertiroidisme. Kondisi ini menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dalam jumlah yang berlebihan.
*) Tumor, yang menyerang bagian testis, kelenjar adrenal atau kelenjar
pituitari, dapat menghasilkan hormon yang dapat mengubah keseimbangan
hormon laki-laki.*) Hipogonadisme. Jika Anda mengalami hal ini, produksi testosteron normal dalam tubuh akan terganggu.
*) Hipertiroidisme. Kondisi ini menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dalam jumlah yang berlebihan.
*) Gagal Ginjal. Salah satu jenis pengobatan yang dilakukan untuk menangani penyakit gagal ginjal adalah hemodialisis. Namun, jika Anda melakukannya secara terus menerus, hormon dalam tubuh Anda bisa tidak seimbang dan menyebabkan ginekomastia.
*) Sirosis / Gagal Hati
Fluktuasi hormon yang terkait dengan masalah hati serta obat-obatan untuk sirosis berhubungan dengan ginekomastia.
Tak hanya penyakit seperti di atas saja yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, faktor penuaan dan kurangnya gizi juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Ketika umur Anda sudah tua, secara otomatis
hormon dalam tubuh Anda akan mengalami perubahan. Hal ini dapat
menyebabkan ginekomastia. Selain itu, ketika Anda kekurangan nutrisi,
kadar testosteron akan menurun sedangkan kadar estrogen tetap stabil.
Akibatnya, hormon Anda tidak stabil dan menyebabkan ginekomastia.
5. Produk Herbal
5. Produk Herbal
Memang produk herbal lebih baik daripada produk seperti
biasanya. Namun, hal ini dapat menyebabkan ginekomastia. Mungkin karena
produk herbal memiliki aktivitas estrogenik yang lemah.
Pengobatan
Dokter
pasti akan memastikan terlebih dahulu mengenai kondisi pembengkakan
payudara yang Anda alami, apakah benar-benar ginekomastia atau mengarah
pada kondisi lain. Sebab, banyak kondisi lain yang juga menimbulkan
gejala yang sama, seperti adanya jaringan lemak pada payudara, penyakit
kanker payudara, dan mastitis. Untuk itu, dokter pertama-tama akan
mengajukan pertanyaan tentang sejarah medis, kondisi kesehatan dalam
keluarga Anda, dan jenis obat yang Anda gunakan. Setelah itu, dokter
juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengevaluasi jaringan
pada payudara, perut, dan alat kelamin Anda.
Bila dokter telah menemukan dan memastikan bahwa Anda mengalami ginekomastia, dokter akan melakukan tes lanjutan guna menentukan penyebab dari ginekomastia yang Anda alami, seperti dengan melakukan tes darah, mammogram, rontgen dada, computerized tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) scan, dan ultrasound testis. Namun, jika hasil yang didapatkan belum mengetahui penyebab ginekomastia secara pasti, dokter akan melakukan biopsi jaringan, yaitu dengan mengambil sampel dari jaringan payudara Anda untuk diperiksa di laboratorium.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan Anda positif mengalami ginekomastia, dokter akan melihat apakah kondisi Anda masih pada tahap awal ataukah sudah parah. Jika masih ringan, dokter biasanya tidak memberikan obat, hanya menyuruh Anda untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk melihat apakah pembengkakan pada payudara Anda menyusut dengan sendirinya atau tidak. Namun, jika payudara Anda terus membengkak (lebih dari dua tahun) dan kondisi Anda sudah parah, dokter pasti langsung memberikan pilihan pengobatan berupa obat-obatan dan operasi.
1. Obat-obatan
Bila dokter telah menemukan dan memastikan bahwa Anda mengalami ginekomastia, dokter akan melakukan tes lanjutan guna menentukan penyebab dari ginekomastia yang Anda alami, seperti dengan melakukan tes darah, mammogram, rontgen dada, computerized tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) scan, dan ultrasound testis. Namun, jika hasil yang didapatkan belum mengetahui penyebab ginekomastia secara pasti, dokter akan melakukan biopsi jaringan, yaitu dengan mengambil sampel dari jaringan payudara Anda untuk diperiksa di laboratorium.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan Anda positif mengalami ginekomastia, dokter akan melihat apakah kondisi Anda masih pada tahap awal ataukah sudah parah. Jika masih ringan, dokter biasanya tidak memberikan obat, hanya menyuruh Anda untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk melihat apakah pembengkakan pada payudara Anda menyusut dengan sendirinya atau tidak. Namun, jika payudara Anda terus membengkak (lebih dari dua tahun) dan kondisi Anda sudah parah, dokter pasti langsung memberikan pilihan pengobatan berupa obat-obatan dan operasi.
1. Obat-obatan
Obat
yang digunakan untuk mengobati kanker payudara dan kondisi lain,
seperti tamoxifen dan raloxifene, mungkin berguna bagi beberapa pria
dengan ginekomastia.
Produk
herbal dibuat dari bahan-bahan yang asalnya dari tanaman, salah satunya
dengan menggunakan minyak dari tanaman, seperti dari Reishi Gano.
2. Operasi
2. Operasi
Jika obat-obatan tidak
memberikan efek berarti bagi kondisi payudara Anda, pilihan terakhir
yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan pembedahan. Ada dua
jenis operasi yang biasanya digunakan untuk mengobati ginekomastia,
yakni:
*) Liposuction
Jenis pembedahan ini dilakukan untuk menghilangkan lemak dalam payudara Anda, bukan kelenjar jaringan dari payudara itu sendiri.
*) Mastektomi
Jenis pembedahan ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan kelenjar
dari payudara Anda. Prosedur pembedahan ini sering dilakukan secara
endoskopi, maksudnya hanya menggunakan sayatan kulit berukuran kecil.
Namun, jenis pembedahan ini kurang invasif karena waktu pemulihan sangat
lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar